TUGU PRRI

TUGU PRRI
Tugu Bukti Sejarah PRRI

Kamis, 06 Oktober 2011

Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata di Kawasan Objek Wisata Pantai Tugu Nagari air Bangis





Salah satu objek wisata yang potensial di Pasaman  Barat adalah Pantai Tugu kampung padang., yang terletak di Nagari air bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasbar, Propinsi Sumatera Barat. Sebagai salah satu objek wisata, maka perlu kiranya dilihat bagaimana peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata tersebut.
     Sebagai sebuah objek wisata Pantai Tugu merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Pasaman Barat yang cukup potensial untuk dikembangkan supaya lebih optimal. Dengan demikian dapat menjadi produk wisata ungulan. Terbukanya Nagari Air Bangis menjadi daerah tujuan wisata (DTW), ternyata telah membawa dan membuka peluang bagi penduduk setempat untuk berkesempatan ikut berpartisipasi dan berperan serta dalam pengembangan pariwisata di daerah ini. Artinya pariwisata telah membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
    Partisipasi masyarakat di Nagari Air Bangis dalam pengembangan pariwisata meliputi dua aspek : (1) Peran serta masyarakat untuk melayani tamu dengan sebaik-baiknya, (2).Peran serta masyarakat untuk mempertahankan identitas diri.
    Peran serta masyarakat yang pertama ini bertujuan untuk melayani para wisata Lokal dengan sebaik-baiknya agar mereka betah tinggal ditempat itu. Dengan demikian para wisata Lokal tersebut akan membelanjakan uangnya sebanyak-banyaknya di daerah tujuan wisata itu, yaitu Nagari Air bangis. Dari sekian banyak bentuk peran serta masyarakat, sebagian besar berupa pelayanan jasa. Sementara itu peran serta masyarakat dalam bentuk menjual produk atau hasil kerajinan (hasil karya, lukisan, kerajinan) bisa dikatakan tidak ada. Jadi, yang ditinjolkan do daerah ini adalah benar-benar keindahan Pantai Dan Pulau. Peran serta penduduk di daerah ini untuk tujuan melayani tamu atau para wisata Lokal yang berkunjung, pada umumnya dilakukan dengan mengambil bagian bekerja dibidang jasa dalam rangka meraih peluang ekonom dari perjalanan wisata. Hal itu diwujudkan dengan menjadi tenaga produkti yang mandiri seperti membuka tempat penginapan, café, persewaan sepeda, atau sebagai karyawan yang bekerja sebagai juru masak, sebagai satpam, dan sebagainya.
    Sementara itu wujud kepedulian masyarakat setempat dalam upaya menghadapi pengaruh buruk yang kemungkinan bisa ditimbulkan oleh pariwisata teraktualisasi dalam bentuk peran serta masyarakat dalam upaya mempertahankan identitas diri. Paling tidak sebagai orang Minangkabau yang kuat memegang adat serta sebagai orang yang beragama, Islam khususnya, dalam hal mempertahankan kemurnian kehidupan beragama juga mereka lakukan. Seperti tertuang dalam falsafah hidup mereka, yaitu : Adat basandi syarak, Syarak basandi Kitabullah. Artinya adat berlandaskan pada Islam (Syarak), sementara itu Islam berazazkan pada Kitabullah (Al-Quran). Dengan demikian adat Minangkabau selaras dengan Al-Quran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar