TUGU PRRI

TUGU PRRI
Tugu Bukti Sejarah PRRI

Kamis, 25 Juni 2020

Abaco Investasi Rp150 Triliun, Masih Urus Izin Lahan 20.000 Ha di Nagari Air Bangis - Pasaman Barat

Abaco Investasi Rp150 Triliun, Masih Urus Izin Lahan 20.000 Ha di Nagari Air Bangis - Pasaman Barat

JorongBarat.com Kamis, 25 Juni 2020 | 13:15 WIB

JorongBarat.com – Konsorsium Australia, Indonesia dan Kanada lewat PT Abaco Pacific Indonesia berencana menanamkan investasi sebesar Rp150 triliun untuk membangun kilang refinery atau pengolahan minyak bumi di Sumatra Barat.
Saat ini, perusahaan tersebut tengah mengurus izin untuk lahan yang digunakan di Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Pasaman Barat. Diperkirakan kebutuhan lahan untuk seluruh tahapan investasi itu mencapai 20.000 hektare (Ha).
“Prosesnya panjang, karena nilai investasinya sangat besar. Saat ini mereka sedang menyelesaikan perizinan untuk lahan. Karena kawasan hutan, jadi prosesnya di pusat juga panjang,” kata Maswar Dedi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, Rabu (24/6/2020).
Menurutnya, jika terwujud, maka kilang pemurnian minyak bumi di Air Bangis akan menjadi kilang terbesar di Indonesia, dan akan menyerap banyak tenaga kerja.
Ia mengatakan Abaco berminat investasi pembangunan kilang pengolahan minyak karena kebutuhan minyak dalam negeri sangat tinggi. Lokasi Air Bangis dipilih karena posisinya yang paling dekat untuk mendatangkan bahan baku minyak dari Timur Tengah.
Dedi mengungkapkan Abaco sudah mendapatkan restu pemerintah pusat untuk menanamkan modalnya di Sumatra Barat sejak 2018 lalu. Dan sampai saat ini, perseroan sudah menyelesaikan sejumlah dokumen perizinan untuk memulai investasi.
Adapun, untuk tahun ini, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan investasi yang masuk ke daerah itu baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp4,5 triliun.
“Meski di tengah wabah corona, kami optimis target investasi Rp4,5 triliun itu bisa tercapai di akhir tahun,” kata Dedi.
Ia mengakui wabah Covid-19 cukup berpengaruh terhadap investasi di Sumbar, terutama sektor perhotelan dan jasa pariwisata yang terpuruk. Bahkan di triwulan I 2020, realisasi neraca investasi hanya mencapai 8,11 persen dari target atau hanya Rp383 miliar.
Kondisi itu, imbuhnya, disebabkan keterlambatan pelaporan investasi oleh perusahaan karena dampak Covid-19, di mana banyak perusahaan menerapkan kebijakan work from home, sehingga berpengaruh terhadap angka realisasi.
“Sekarang kondisinya sudah mulai membaik, kami yakin di triwulan II bisa menutupi kekurangan realisasi investasi di triwulan pertama. Sampai akhir tahun, kami yakin target investasi bakal tercapai,” katanya
JorongBarat.com

Jumat, 19 Juni 2020

Tempat Wisata Nagari Air Bangis Mulai Ramai

Tempat Wisata Nagari Air Bangis Mulai Ramai



AIR BANGIS – JorongBarat.com Objek wisata juga terdampak cukup parah akibat corona. Dipastikan selama tiga bulan, sama sekali tak ada pengunjung, tak ada pemasukan.

Di Nagari Air Bangis, sejak dibuka beberapa objek wisata setelah masa PSBB, 8 Juni kemarin, pariwisata mulai bangkit kembali. Sejumlah kawasan mulai ramai, seperti Pantai Pasia Tugu dan Pantai Taman RTH Lanang Bisai , namun masih ada pula objek wisata yang masih sepi.

Pantai Pasia Tugu. Walau sudah ada orang yang datang setelah PSBB, tapi jumlahnya tidak banyak. “Jauh sekali turunnya jumlah pengunjung karena corona ini. Tapi sekarang pengunjung sudah mulai datang walau tidak banyak, hanya dua sampai tiga motor saja setiap harinya,” kata Sdr Antal (48Th), salah seorang padagang di kawasan pantai yang terletak di Jorong Kampung Padang Utara Kecamatan Sungai Beremas ini, Jumat (19/6).

Menurutnya, pengunjung yang datang sekarang ini tidak lama. Biasanya berjam-jam, sekarang sebentar saja. Antal pun mengaku kesulitan ekonomi karena adanya wabah ini. Mau tak mau usaha yang sudah dijalaninya sejak 2013 harus tetap dijalankan. “Ada tak ada pengunjung, kawasan ini harus tetap dibersihkan,” katanya sambil menyapu halaman tempat usahanya.

Selama ia berdagang di pantai Pasia Tugu, adanya kejadian Carona 19,  pengunjung Pantai Pasia Tugu ini mengalami penurunan pengunjung karena corona.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pasbar, yang dihubungi Oleh JorongBarat.com kemarin mengatakan, memang pemasukan dari objek wisata tak ada sama sekali selama tiga bulan, Maret sampai Mei. “Setelah kemarin mulai dibuka, objek wisata Pantai Tugu dan Taman RTH Lanang Bisai mulai ramai,” katanya.

Ia juga mengatakan, setelah masa PSBB berakhir, sosialisasi terkait protokol kesehatan kemudian mulai disampaikan kepada pelaku usaha yang ada di kawasan objek wisata, Wisma dan rumah makan. Sosialiasi digelar dari 8 Juni sampai 12 Juni. “Ada batas-batasannya. Juga diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh, cuci tangan, dan wajib masker,” katanya.

Terkait Pantai Pasia Tugu , katanya,“Kawasan ini memang belum terkelola dengan baik. Menjelang habis tahun ini kita mulai melakukan pembenahan secara bertahap, karena anggaran dinas tahun ini dipotong untuk mengatasi Covid-19,” ujarnya. JorongBarat.com By FWA

WISATA NAGARI AIR BANGIS MULAI RAMAI PENGUNJUNG

Tempat Wisata Nagari Air Bangis Mulai Ramai

AIR BANGIS – JorongBarat.com Objek wisata juga terdampak cukup parah akibat corona. Dipastikan selama tiga bulan, sama sekali tak ada pengunjung, tak ada pemasukan.
Di Nagari Air Bangis, sejak dibuka beberapa objek wisata setelah masa PSBB, 8 Juni kemarin, pariwisata mulai bangkit kembali. Sejumlah kawasan mulai ramai, seperti Pantai Pasia Tugu dan Pantai Taman RTH Lanang Bisai , namun masih ada pula objek wisata yang masih sepi.
Pantai Pasia Tugu. Walau sudah ada orang yang datang setelah PSBB, tapi jumlahnya tidak banyak. “Jauh sekali turunnya jumlah pengunjung karena corona ini. Tapi sekarang pengunjung sudah mulai datang walau tidak banyak, hanya dua sampai tiga motor saja setiap harinya,” kata Sdr Antal (48Th), salah seorang padagang di kawasan pantai yang terletak di Jorong Kampung Padang Utara Kecamatan Sungai Beremas ini, Jumat (19/6).
Menurutnya, pengunjung yang datang sekarang ini tidak lama. Biasanya berjam-jam, sekarang sebentar saja. Antal pun mengaku kesulitan ekonomi karena adanya wabah ini. Mau tak mau usaha yang sudah dijalaninya sejak 2013 harus tetap dijalankan. “Ada tak ada pengunjung, kawasan ini harus tetap dibersihkan,” katanya sambil menyapu halaman tempat usahanya.
Selama ia berdagang di pantai Pasia Tugu, adanya kejadian Carona 19,  pengunjung Pantai Pasia Tugu ini mengalami penurunan pengunjung karena corona.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pasbar, yang dihubungi Oleh JorongBarat.com kemarin mengatakan, memang pemasukan dari objek wisata tak ada sama sekali selama tiga bulan, Maret sampai Mei. “Setelah kemarin mulai dibuka, objek wisata Pantai Tugu dan Taman RTH Lanang Bisai mulai ramai,” katanya.
Ia juga mengatakan, setelah masa PSBB berakhir, sosialisasi terkait protokol kesehatan kemudian mulai disampaikan kepada pelaku usaha yang ada di kawasan objek wisata, Wisma dan rumah makan. Sosialiasi digelar dari 8 Juni sampai 12 Juni. “Ada batas-batasannya. Juga diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh, cuci tangan, dan wajib masker,” katanya.
Terkait Pantai Pasia Tugu , katanya,“Kawasan ini memang belum terkelola dengan baik. Menjelang habis tahun ini kita mulai melakukan pembenahan secara bertahap, karena anggaran dinas tahun ini dipotong untuk mengatasi Covid-19,” ujarnya. JorongBarat.com By FWA