TUGU PRRI

TUGU PRRI
Tugu Bukti Sejarah PRRI

Selasa, 29 Desember 2020

Nagari Air Bangis Kaya Akan Peninggalan Sejarah Dan Wisata Alam Yang Natural

Menelusuri Gua-Gua Jejak Persembunyian Tentara Jepang di Perbukitan Sumur Batu/Pendakian Jorong Pasar Pokan Nagari Air Nangis Pasaman Barat

Air Bangis - Di perbukitan sumur batu/pendakian yang berada di pesisir barat sumatera barat nagari Air Bangis, Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat menyimpan sejarah zaman kemerdekaan sekaligus keindahan alam. Belasan Gua (bunker) peninggalan Jepang masih kokoh berdiri di lokasi yang tidak jauh dari Pantai Air Bangis itu.
Gua ini pernah digunakan tempat persembunyian tentara Jepang

Bunker atau warga sekitar menyebutnya Gua yang pernah digunakan tempat persembunyian tentara Jepang ini terletak di Nagari Air Bangis Kec Sungai Beremad,Kab Pasaman Barat Provinsi Sumbar,Gua ini dibangun di perbukitan sekitar 30 Meter dari jalan raya utama nagari Air Bangis dan dibangun untuk persembunyian tentara Jepang yang saat itu tentara Belanda mendarat di pantai Air Bangis

Gua yang dibangun Jepang tak jauh dari pesisir barat ini dulu berfungsi untuk pertahanan, persembunyian dan tempat pengintaian bagi tentara Jepang. Gua ini dibangun dengan memanfaatkan warga sekitar (pribumi) melalui kerja Paksa

Setidaknya terdapat beberapa gua yang berbaris. Gua ini di gali menyerupai terowongan memiliki luas serta kedalaman lorong yang berbeda-beda. Di dalamnya tidak ada yang bisa menjadi petunjuk karena keadaanya kosong,berfungsi untuk tempat pengintaian melalui lubang-lubang.
Lubang pengintaian tentara Jepang

"Gua-gua itu untuk sembunyi tentara Jepang dulunya, juga untuk menyimpan senjata. Warga sini berharap bisa dikembangkan jadi tempat wisata. Bisa berdampak pada kesejahteraan warga, income buat nagari Air Bangis" kata Kepala Jorong Pasar Pokan Gusri Fendra (46),

Di lokasi masuk area Gua ini tidak jauh dipinggir jalan jalan raya utama nagari Air Bangis,Gua Jepang merupakan bangunan peninggalan Jepang pada masa pendudukan Jepang,terutama untuk mengantisipasi serangan sekutu ke sumatera melalui lautan samudera. Luas keseluruhan area Gua Jepang seluas sekitar 50 M.
Kemungkinan dulunya Gua dilengkapi fasilitas penyimpanan senjata dan persembunyian Jepang

Gua-gua yang dibangun di perbukitan ini sebagai strategi persembunyian dan pertahanan. Antara satu gua dengan gua lainya dihubungkan dengan fasilitas jalan-jalan masuk. Di lokasi tersebut strategi untuk persembunyian dan pertahanan,Gua ini juga dibangun di sekitar pantai barat sebagai strategi untuk mengantisipasi pendaratan tentara sekutu disepanjang pantai laut barat.

Berkunjung ke lokasi ini, selain dapat mengetahui sejarah juga bisa menikmati indahnya matahari saat kembali ke peraduanya. Di tempat ini juga terdapat lokasi yang dinamakan 'Puncak Meranti Dan Puncak Pila" untuk menikmati senja. Hamparan pantai barat seperti pantai Tugu, Pantai Muara,Pusat Kota Air Bangis,Pulau Panjang Dan Pulau Lainya terlihat begitu indah dari puncak tersebut.
Indahnya, sunset di Puncak Khayangan

"Tempat ini bagus ada daya tarik lihat pantai dari atas. Sayang tempat ini kurang diekspose. Kalau dikembangkan harusnya wisata sejarahnya juga bisa hidup, ini bisa menambah wisata sejarah di Nagari Air Bangis Pengunjung juga bisa menikmati sunset yang indah," kata Bapak Kepala Jorong Pasar Pokan Gusri Fendra (46)

Fasilitas untuk menjadi tempat wisata di lokasi ini memang belum memadai. Seperti keberadaannya tidak terawat,Fasilitas pemandu wisata juga belum ada.Apalagi lokasinya dekat pemukiman penduduk,Suasananya masih sangat alami dengan nuansa perbukitan.

Dengan Adanya Komunitas
"NAGARI AIR BANGIS PERMAI"
Wisata Alam Bisa Berkembang Dan Wisatawan Bisa Berkunjung Ke Nagari Kita Cintai……

Wassalamu'alaikum

FITRI WAZIR AHMAD.AZ
Air Bangis,28 Juli 2020

Kamis, 25 Juni 2020

Abaco Investasi Rp150 Triliun, Masih Urus Izin Lahan 20.000 Ha di Nagari Air Bangis - Pasaman Barat

Abaco Investasi Rp150 Triliun, Masih Urus Izin Lahan 20.000 Ha di Nagari Air Bangis - Pasaman Barat

JorongBarat.com Kamis, 25 Juni 2020 | 13:15 WIB

JorongBarat.com – Konsorsium Australia, Indonesia dan Kanada lewat PT Abaco Pacific Indonesia berencana menanamkan investasi sebesar Rp150 triliun untuk membangun kilang refinery atau pengolahan minyak bumi di Sumatra Barat.
Saat ini, perusahaan tersebut tengah mengurus izin untuk lahan yang digunakan di Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Pasaman Barat. Diperkirakan kebutuhan lahan untuk seluruh tahapan investasi itu mencapai 20.000 hektare (Ha).
“Prosesnya panjang, karena nilai investasinya sangat besar. Saat ini mereka sedang menyelesaikan perizinan untuk lahan. Karena kawasan hutan, jadi prosesnya di pusat juga panjang,” kata Maswar Dedi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, Rabu (24/6/2020).
Menurutnya, jika terwujud, maka kilang pemurnian minyak bumi di Air Bangis akan menjadi kilang terbesar di Indonesia, dan akan menyerap banyak tenaga kerja.
Ia mengatakan Abaco berminat investasi pembangunan kilang pengolahan minyak karena kebutuhan minyak dalam negeri sangat tinggi. Lokasi Air Bangis dipilih karena posisinya yang paling dekat untuk mendatangkan bahan baku minyak dari Timur Tengah.
Dedi mengungkapkan Abaco sudah mendapatkan restu pemerintah pusat untuk menanamkan modalnya di Sumatra Barat sejak 2018 lalu. Dan sampai saat ini, perseroan sudah menyelesaikan sejumlah dokumen perizinan untuk memulai investasi.
Adapun, untuk tahun ini, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan investasi yang masuk ke daerah itu baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp4,5 triliun.
“Meski di tengah wabah corona, kami optimis target investasi Rp4,5 triliun itu bisa tercapai di akhir tahun,” kata Dedi.
Ia mengakui wabah Covid-19 cukup berpengaruh terhadap investasi di Sumbar, terutama sektor perhotelan dan jasa pariwisata yang terpuruk. Bahkan di triwulan I 2020, realisasi neraca investasi hanya mencapai 8,11 persen dari target atau hanya Rp383 miliar.
Kondisi itu, imbuhnya, disebabkan keterlambatan pelaporan investasi oleh perusahaan karena dampak Covid-19, di mana banyak perusahaan menerapkan kebijakan work from home, sehingga berpengaruh terhadap angka realisasi.
“Sekarang kondisinya sudah mulai membaik, kami yakin di triwulan II bisa menutupi kekurangan realisasi investasi di triwulan pertama. Sampai akhir tahun, kami yakin target investasi bakal tercapai,” katanya
JorongBarat.com

Jumat, 19 Juni 2020

Tempat Wisata Nagari Air Bangis Mulai Ramai

Tempat Wisata Nagari Air Bangis Mulai Ramai



AIR BANGIS – JorongBarat.com Objek wisata juga terdampak cukup parah akibat corona. Dipastikan selama tiga bulan, sama sekali tak ada pengunjung, tak ada pemasukan.

Di Nagari Air Bangis, sejak dibuka beberapa objek wisata setelah masa PSBB, 8 Juni kemarin, pariwisata mulai bangkit kembali. Sejumlah kawasan mulai ramai, seperti Pantai Pasia Tugu dan Pantai Taman RTH Lanang Bisai , namun masih ada pula objek wisata yang masih sepi.

Pantai Pasia Tugu. Walau sudah ada orang yang datang setelah PSBB, tapi jumlahnya tidak banyak. “Jauh sekali turunnya jumlah pengunjung karena corona ini. Tapi sekarang pengunjung sudah mulai datang walau tidak banyak, hanya dua sampai tiga motor saja setiap harinya,” kata Sdr Antal (48Th), salah seorang padagang di kawasan pantai yang terletak di Jorong Kampung Padang Utara Kecamatan Sungai Beremas ini, Jumat (19/6).

Menurutnya, pengunjung yang datang sekarang ini tidak lama. Biasanya berjam-jam, sekarang sebentar saja. Antal pun mengaku kesulitan ekonomi karena adanya wabah ini. Mau tak mau usaha yang sudah dijalaninya sejak 2013 harus tetap dijalankan. “Ada tak ada pengunjung, kawasan ini harus tetap dibersihkan,” katanya sambil menyapu halaman tempat usahanya.

Selama ia berdagang di pantai Pasia Tugu, adanya kejadian Carona 19,  pengunjung Pantai Pasia Tugu ini mengalami penurunan pengunjung karena corona.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pasbar, yang dihubungi Oleh JorongBarat.com kemarin mengatakan, memang pemasukan dari objek wisata tak ada sama sekali selama tiga bulan, Maret sampai Mei. “Setelah kemarin mulai dibuka, objek wisata Pantai Tugu dan Taman RTH Lanang Bisai mulai ramai,” katanya.

Ia juga mengatakan, setelah masa PSBB berakhir, sosialisasi terkait protokol kesehatan kemudian mulai disampaikan kepada pelaku usaha yang ada di kawasan objek wisata, Wisma dan rumah makan. Sosialiasi digelar dari 8 Juni sampai 12 Juni. “Ada batas-batasannya. Juga diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh, cuci tangan, dan wajib masker,” katanya.

Terkait Pantai Pasia Tugu , katanya,“Kawasan ini memang belum terkelola dengan baik. Menjelang habis tahun ini kita mulai melakukan pembenahan secara bertahap, karena anggaran dinas tahun ini dipotong untuk mengatasi Covid-19,” ujarnya. JorongBarat.com By FWA

WISATA NAGARI AIR BANGIS MULAI RAMAI PENGUNJUNG

Tempat Wisata Nagari Air Bangis Mulai Ramai

AIR BANGIS – JorongBarat.com Objek wisata juga terdampak cukup parah akibat corona. Dipastikan selama tiga bulan, sama sekali tak ada pengunjung, tak ada pemasukan.
Di Nagari Air Bangis, sejak dibuka beberapa objek wisata setelah masa PSBB, 8 Juni kemarin, pariwisata mulai bangkit kembali. Sejumlah kawasan mulai ramai, seperti Pantai Pasia Tugu dan Pantai Taman RTH Lanang Bisai , namun masih ada pula objek wisata yang masih sepi.
Pantai Pasia Tugu. Walau sudah ada orang yang datang setelah PSBB, tapi jumlahnya tidak banyak. “Jauh sekali turunnya jumlah pengunjung karena corona ini. Tapi sekarang pengunjung sudah mulai datang walau tidak banyak, hanya dua sampai tiga motor saja setiap harinya,” kata Sdr Antal (48Th), salah seorang padagang di kawasan pantai yang terletak di Jorong Kampung Padang Utara Kecamatan Sungai Beremas ini, Jumat (19/6).
Menurutnya, pengunjung yang datang sekarang ini tidak lama. Biasanya berjam-jam, sekarang sebentar saja. Antal pun mengaku kesulitan ekonomi karena adanya wabah ini. Mau tak mau usaha yang sudah dijalaninya sejak 2013 harus tetap dijalankan. “Ada tak ada pengunjung, kawasan ini harus tetap dibersihkan,” katanya sambil menyapu halaman tempat usahanya.
Selama ia berdagang di pantai Pasia Tugu, adanya kejadian Carona 19,  pengunjung Pantai Pasia Tugu ini mengalami penurunan pengunjung karena corona.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pasbar, yang dihubungi Oleh JorongBarat.com kemarin mengatakan, memang pemasukan dari objek wisata tak ada sama sekali selama tiga bulan, Maret sampai Mei. “Setelah kemarin mulai dibuka, objek wisata Pantai Tugu dan Taman RTH Lanang Bisai mulai ramai,” katanya.
Ia juga mengatakan, setelah masa PSBB berakhir, sosialisasi terkait protokol kesehatan kemudian mulai disampaikan kepada pelaku usaha yang ada di kawasan objek wisata, Wisma dan rumah makan. Sosialiasi digelar dari 8 Juni sampai 12 Juni. “Ada batas-batasannya. Juga diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh, cuci tangan, dan wajib masker,” katanya.
Terkait Pantai Pasia Tugu , katanya,“Kawasan ini memang belum terkelola dengan baik. Menjelang habis tahun ini kita mulai melakukan pembenahan secara bertahap, karena anggaran dinas tahun ini dipotong untuk mengatasi Covid-19,” ujarnya. JorongBarat.com By FWA